REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, tak akan mengerahkan pasukan daratnya untuk bertempur di garis depan Suriah melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Meski begitu, Obama masih menurunkan sejumlah pasukan khususnya di lapangan untuk melatih pemberontak Suriah.
Dalam komentar pertamanya sejak penyebaran pasukan khusus diumumkan pada Jumat (30/10), Obama mengatakan itu hanya perluasan dari apa yang selama ini telah dilakukan AS. Obama telah melakukan misi serupa dan ini hanya perluasan dari apa yang dilakukan sebelumnya.
"Kami tak menempatkan pasukan AS di garis depan untuk pertempuran baku tembak melawan ISIS," ujar Obama.
Pada Senin (2/11) Obama menambahkan, AS akan tetap konsisten dengan model operasinya di Suriah. Mereka tak akan melakukan hal yang sama seperti saat di Irak.
"Itu tak memecahkan masalah," kata Obama.
Gedung Putih mengatakan, pasukan darat akan berada dalam sebuah misi untuk melatih, memberikan nasihat serta membantu pasukan pemberontak Suriah. Jumlah tentara yang dikerahkan untuk ini pun tak lebih dari 50 orang.