REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- AS berencana kembali ke perairan sengketa Laut Cina Selatan.
Berlayarnya kapal tempur AS di wilayah yang diklaim Cina pekan lalu telah menbuat marah Cina hingga mengeluarkan peringatan.
Pejabat AS yang tidak ingin disebut namanya mengatakan kepada Reuters patroli serupa akan dilakukan sedikitnya dua kali. Kapal pemandu rudal USS Lassen memasuki zona 12 mil laut yang diklaim Cina di sekitar karang Subi dan Mischief di kepulauan Spratly.
"Kami telah menjalankan operasi navigasi kebebasan di seluruh dunia selama puluhan tahun sehingga orang tidak perlu terkejut. Militer kami akan terus terbang, berlayar dan beroperasi kapan pun dan dimana pun selama diizinkan internasional. Laut Cina Selatan bukan pengecualian," ujar Laksamana Harris dari Komando Pasifik AS dalam pidatonya di Peeking University, dikutip dari BBC, Senin (2/11).
Dia menambahkan operasi yang ia sebut operasi rutin itu seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman terhadap suatu bangsa.