Selasa 03 Nov 2015 20:02 WIB

Gas Air Mata Israel Tutup Paksa Sekolah di Hebron

Rep: c25/ Red: Teguh Firmansyah
 Ekspresi pemuda Palestina saat terlibat bentrok dengan pasukan pendudukan Israel di dekat perbatasan Gaza dengan Israel, Sabtu (10/10). (REUTERS/Yasser Gdeeh)
Ekspresi pemuda Palestina saat terlibat bentrok dengan pasukan pendudukan Israel di dekat perbatasan Gaza dengan Israel, Sabtu (10/10). (REUTERS/Yasser Gdeeh)

REPUBLIKA.CO.ID,  HEBRON -- Sekolah di Kota Surif, Hebron Barat, terpaksa ditutup pada Selasa setelah pasukan Israel menghujani tempat pendidikan itu dengan tabung gas air mata.  Pasukan Israel melepaskan tembakan gas air mata ketika terjadi bentrokan di sekitar Hebron.

Seperti dilansir Maan News, Selasa (3/11), penduduk setempat mengatakan pasukan Israel dalam jumlah besar memasuki Hebron saat fajar. Mereka menggeledah rumah dan menahan dua warga Palestina, yang diidentifikasi bernama Marwan Muhammad Abu Fara (35) dan Muhammad Hazim Ihdoush (18).

Ketika mereka mulai menarik diri, pemuda setempat melakukan serangan balasan dengan melemparkan batu pada tentara. Pasukan Israel membalas dengan menembakkan gas air mata tanpa pandang bulu ke seluruh kota.

Anak-anak berlarian saat tabung gas air mata mulai mendarat di halaman sekolah mereka. Sekolah terpaksa memulangkan anak-anak murid. 

Sejauh ini, gas air mata memang menjadi metode pasukan Israel untuk mengadang demonstran. Israel sepertinya tidak perduli gas air mata memiliki efek serius ketika dihirup dalam jumlah besar, terutama bagi anak kecil dan orang tua.

Pekan lalu, seorang bayi di Bethlehem berusia delapan bulan dilaporkan harus meregang nyawa karena Menghirup gas air mata.  Bahkan, pasukan Israel sempat mengeluarkan ancaman kepada warga Palestina di kamp pengungsi Aida di Bethlehem. Israel mengancam akan memberikan gas air mata ke warga Palestina sampai mati jika terus melakukan pelemparan.

"Kami adalah pasukan pendudukan Israel. Jika Anda melempar batu kami akan menghantam Anda dengan gas sampai Anda mati. Anak-anak, pemuda, orang tua dan kalian semua, kami tidak akan mengampuni Anda semua," kata Polisi Perbatasan Israel.

sumber : Maan News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement