REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Peristiwa kebakaran melanda gedung penyimpang mebel dan springbed di Jalan Lintas Sumatra ruas Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandarlampung, menimbulkan kemacetan panjang.
Kebakaran tersebut persis terjadi di samping Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Waydadi, Sukarame, Selasa (3/11) malam, sekitar pukul 19.00 WIB, sehingga warga setempat khawatir akan merembet ke SPBU itu.
Apalagi, selain memiliki tangki penyimpanan BBM, SPBU ini juga menyimpang dan menjual elpiji. Api berkobar cukup besar, dan puluhan mobil pemadam kebakaran yang berdatangan terus berupaya memadamkannya agar tidak merembet ke tangki penyimpanan BBM serta ratusan tabung elpiji di SPBU yang ada di samping gedung terbakar yang hanya dibatasi tembok itu.
Gedung yang terbakar tersebut berisi mebel dan springbed. Kobaran api bertambah besar akibat embusan angin yang cukup kencang, sehingga memaksa petugas SPBU memindahkan tabung-tabung gas elpiji ke tempat yang lebih aman, karena khawatir akan meledak akibat hawa panas api kebakaran tersebut.
Sebuah mobil tangki yang akan memasok solar ke SPBU itu, terpaksa dilarikan keluar SPBU ketika api mulai membesar. Upaya pemadaman sempat mengalami kesulitan, karena ratusan warga dan puluhan sepeda motor warga yang menonton kebakaran menghambat masuk mobil pemadam kebakaran ke lokasi itu.
Julius, seorang saksi mata mengatakan, kebakaran diawali dengan munculnya asap yang dikira hanya pembakaran sampah, namun lama kelamaan muncul api yang membesar. Tidak ada laporan korban jiwa dalam kebakaran tersebut, dan api mulai mereda setelah sekitar satu jam dilakukan pemadaman.
Petugas pemadam kebakaran masih berjaga-jaga di lokasi, karena angin yang berembus cukup kencang dikhawatirkan akan membuat bara api membesar kembali. "Kami takut api menyambar tangki BBM di SPBU dan elpiji yang ada, tapi akhirnya api sudah bisa dipadamkan," kata Julius. Peristiwa kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwajib untuk diketahui penyebabnya.