Rabu 04 Nov 2015 07:18 WIB

Jepang akan Gelar Simposium Ketahanan Bencana di Jakarta

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Mitigasi bencana
Foto: antaranews
Mitigasi bencana

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Japan International Cooperation Agency (JICA) akan menggelar simposium dalam bidang mitigasi bencana dan pembangunan ketahanan nasional di Indonesia. Simposium akan digelar di Hotel Mulia, Jakarta pada 24 November 2015.

Pelaksaan simposium merujuk pada kondisi Indonesia dan Jepang yang sama-sama negara rawan bencana. Sehingga pengembangan sistem ketahanan bencana sangat diperlukan untuk menghindari jumlah korban dan kerugian.

"Sistem ketahanan terhadap bencana ditentukan oleh banyak faktor, seperti teknologi, investasi sistem pencegahan, politik, kebijakan hingga membangun kerjasama di bidang yang fundamental," kata Takuro Tasaka, Konselor Kedutaan Jepang di Indonesia.

Jepang dan Indonesia telah menginjak usia 40 tahun dalam menjalin kerja sama, termasuk pada sektor mitigasi bencana. Salah satunya adalah pembangunan SABO DAM yang berfungsi menahan sedimen ketika gunung-gunung berapi meletus.

Hingga saat ini, ada sedikitnya 250 SABO dam yang telah dibangun di sepanjang sungai aliran dari gunung merapi di Yogyakarta. Jumlah tersebut sebagian besar dibangun oleh Jepang dan atas kerjasama dengan Indonesia.

Menurut Tasaka, penerapan sistem mitigasi bencana yang diterapkan di Indonesia sangat membantu pengembangan sistem di Jepang. "Karena tipe-tipe bencana di Jepang mirip dengan di Indonesia, jadi pengembangan di sini juga bisa diterapkan dan bermanfaat di sana," tambahnya.

Simposium Hotel Mulia akan dihadiri oleh sekitar 1.000 orang yang terlibat dalam hal mitigasi bencana. Termasuk anggota-anggota DPR Jepang, parlemen, gubernur-gubernur hingga perwakilan dari negara ASEAN,

Termasuk yang hadir adalah profesor Kimiro Meguro dari Universitas Tokyo yang mengembangan rumah tahan gempa dan mulai diperkenalkan di Indonesia pada 2011. Rumah tahan gempa ini pondasinya dilapisi dengan Polypropylene Band Mesh (PPBM) sehingga mencegah dinding roboh ketika ada guncangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement