REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPURA -- Presiden Taiwan Ma Ying-jeou akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping, di Singapura pada Sabtu (7/11) depan. Ini akan menjadi pertemuan pertama keduanya sejak Cina dan Taiwan berpisah pada akhir perang saudara tahun 1949.
Seperti dilansir The Guardian, Selasa (3/11), juru bicara Ma, Charles Chen, mengatakan kedua presiden akan bertukar pandangan mengenai berbagai isu. Ia menambahkan maksud kunjungan ini juga untuk mengamankan perdamaian lintas-selat. Namun mereka tak akan menandatangani kesepakatan apapun dan tak ada pernyataan bersama.
Beijing masih menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya yang menunggu untuk reunifikasi.
Hubungan Cina-Taiwan telah kembali hangat sejak Ma yang berasal dari partai ramah-Cina Kuomintang (KMT) berkuasa pada 2008. Namun sentiman publik menentang hubungan karena khawatir akan pengaruh Beijing.
Ma akan mengundurkan diri sebagai presiden pada tahun depan. Menurut Chen, Ma akan meninggalkan Singapura pada Sabtu setelah bertemu Xi.
"Tujuan dari kunjungan Presiden Ma adalah mengamankan perdamaian lintas-selat dan mempertahankan status quo Selat Taiwan. Tak ada kesepakatan yang ditandatangani, maupun pernyataan bersama yang akan dirilis," ujar Chen.