REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Laporan media Rusia mengatakan, suara tak biasa terdengar dari rekaman di kokpit pesawat Rusia yang jatuh di Semenanjung Sinai pada akhir pekan lalu.
Laporan tersebut datang tak lama setelah televisi Amerika Serikat menggambarkan dari citra satelit tampak ada titik panas saat kecelakaan yang menewaskan 224 penumpang di pesawat tersebut. Kini tim peneliti yang dipimpin Mesir dibantu ahli Rusia, Airbus dan Irlandia mengunjungi lokasi kecelakaan pada Selasa (3/11). Mereka mencoba mencari tahu penyebab kecelakaan.
"Sebelum hilangnya pesawat dari layar radar, terdengar ada suara yang tak biasa dengan karakteristik penerbangan normal," ujar kantor berita Interfax seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (4/11).
Setelah penyelidikan ke lokasi kejadian, diharapkan tim dapat fokus pada analisis kotak hitam yang dilaporkan dalam kondisi baik. Diharapkan ini bisa membuat penyelidikan semakin menemukan titik terang.
Pada Selasa, pejabat AS mengatakan intelijen AS percaya bisa saja ada semacam ledakan di pesawat entah dari bahan bakar di tangki atau bom. Citra satelit mengesampingkan adanya serangan rudal.
Para pejabat Rusia mengatakan spekulasi adanya bom di pesawat karena pesawat meledak di udara. Tapi para pejabat penerbangan sipil Mesir mengatakan tak ada fakta-fakta yang mendukung pernyataan pejabat Rusia tersebut. Gita Amanda