REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India akan merayakan Diwali, festival cahaya Hindu bulan ini. Umumnya, warga Hindu akan bertukar hadiah.
Namun, saat sebuah situs mengiklankan seorang pekerja rumah tangga sebagai hadiah dari seorang suami, dunia online bereaksi keras.
Sebuah gambar selebaran yang diterbitkan situs BookmyBai menyebar luas di Twitter. Bai merupakan istilah yang digunakan di kota seperti Mumbai yang merujuk pada pekerja rumah tangga perempuan.
Iklan tersebut dinilai seksisme. Sebuah kicauan bahkan menyebut selebaran itu iklan perbudakan manusia.
"Pekerja rumah tangga (manusia) telah menjadi komoditas. Pemikiran brilian, @BookMyBai jenius," ujar salah satu kicauan.
Sejumlah komentar lainnya menyatakan iklan itu bagus, tapi iklan itu mengirim pesan yang salah.
Ketika BBC mendekati pendiri situs, Anupam Sinhal, dia mengatakan masyarakat membaca iklan itu terlalu banyak.
"Kami tidak bermaksud menyinggung perempuan. Iklan itu seharusnya memungkinkan orang mencari pekerja rumah tangga dengan bahasa yang lebih halus," katanya, dikutip BBC, Senin (3/11).
Sinhal mengakui iklan itu tidak benar dan tidak dilanjutkan, tapi pengakuan di dalam situs itu nyata. "Kami mempekerjakan secara kontrak developer situs itu dan mereka mengambil gambar dari internet dan mengunggahnya pekan lalu," dia menjelaskan.
Sinhal mengatakan akan menjadi diskriminasi jika mereka menolak pekerja rumah tangga tertentu, apakah Hindu atau Muslim. Sinhal menambahkan bahasa tersebut dipakai untuk memudahkan komunikasi antara pekerja dengan konsumen.