REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas Cina telah memecat presiden Tianjin Port Group. Beijing juga berencana menuntutnya atas tuduhan melalaikan tugas.
Hal tersebut diungkapkan media pemerintah, tiga bulan setelah ledakan kimia besar yang menewaskan 160 orang di utara pelabuhan.
Juru bicara Partai Komunis yang berkuasa kepada People's Daily mengatakan Zheng Qingyue, asistennya Li Hongfeng dan wakil kepala biro keamanan perusahaan, Zheng Shuguo akan menghadapi tuntutan pidana karena melalaikan tugas. Saat ini Zheng sedang diselidiki.
Penyelidikan pemerintah menemukan operator manajemen pelabuhan telah mengabaikan tugas pengawasan keselamatan. Mereka juga menyalahkan lemahnya peraturan dari Tianjin Ruihai International Logistics Co Ltd.
Perusahaan tersebut telah beroperasi secara ilegal dan melanggar peraturan keselamatan. Gudang di mana ledakan terjadi adalah milik Ruihai Logistik.
Di lokasi tersebut ditemukan bahan kimia berbahaya tanpa lisensi. Eksekutif perusahaan mengaku memanfaatkan koneksi mereka untuk mendapatkan persetujuan menyimpan bahan kimia dalam jumlah banyak di gudang itu.