Kamis 05 Nov 2015 07:20 WIB

Pesawat Rusia Jatuh, Australia Ingatkan Warga yang Ingin ke Mesir

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).
Foto: EPA
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan mengaku terus memantau kasus jatuhnya pesawat Rusia di Mesir. Terutama setelah Amerika Serikat dan Inggris melaporkan kemungkinan jet jatuh karena bom.

"Jika ada pemberitahuan terbaru, kita perlu memberikan kepada warga Australia," ujarnya dilansir the Sydney Morning Herald, Kamis (5/11).

Meski belum bisa memastikan laporan tersebut, Australia mengambil sikap yang sama dengan Inggris. Ia menegaskan tidak ada penerbangan Australia dari Sharm el-Sheikh setelah Pemerintah Inggris memutuskan untuk menangguhkan penerbangan dari kota resor itu. "Tidak ada penerbangan Australia dari Sharm el-Sheikh," kata seorang juru bicara dari Departemen Luar Negeri.

Ia mengaku, Australia terus meminta warganya untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan melakukan perjalanan di Mesir. Departemen tersebut bahkan meningkatkan tingkat kewaspadaan ke Sharm el-Sheikh karena ancaman serangan teroris dan penculikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement