REPUBLIKA.CO.ID, JUBA -- Setidaknya 36 orang tewas saat pesawat kargo Rusia jatuh sesaat setelah lepas landas di Juba, Sudan Selatan. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang keamanan di bandara internasional utama negara itu.
Pada Rabu (4/11) pagi waktu setempat, Soviet-era Antonov-12 jatuh ke hutan yang dipenuhi pohon buah-buahan di sisi timur sungai Nil. Di wilayah tersebut dikabarkan jarang penduduk.
Tidak jelas persis berapa banyak orang yang berada di pesawat tersebut.
Menteri Perhubungan Kuong Danhier Gatluak mengatakan kepada Aljazirah, 36 orang tewas dan mungkin bertambah karena masih adanya korban yang belum ditemukan. Sementara pihak berwenang masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
Juru bicara kepresidenan, Ateny Wek Ateny mengatakan, pesawat yang menuju ladang minyak Paloich itu membawa 18 orang, termasuk 12 warga Sudan Selatan dan enam anggota awak dari Armenia dan Rusia.
Ia mengatakan, tiga warga Sudan Selatan selamat termasuk seorang bayi. Namun lebih dari 10 orang tewas di tanah. Ia mengaku perusahaan secara ilegal membawa penumpang dalam penerbangan kargo.
"Ini adalah masalah bagi perusahaan untuk mengatasinya sekarang," kata dia.
Ia menambahkan, seorang pengusaha lokal menyewa penerbangan, Namun ia tidak memiliki informasi lebih lanjut.