REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- PBB memperkirakan pengungsi dan pendatang diperkirakan mengalir ke Eropa hingga 5.000 orang sehari melalui Turki pada musim dingin ini.
Badan dunia itu juga menyerukan tambahan dana guna menghindari tragedi di Yunani dan Balkan pada beberapa bulan mendatang. Lebih dari 760 ribu orang telah menyeberangi Laut Tengah sepanjang tahun ini, sebagian besar menuju Yunani dan Italia, setelah melarikan diri dari perang di Suriah, Afghanistan, dan Irak, kemelut di Eritrea dan bagian lain di Afrika.
"Cuaca tidak bersahabat di wilayah itu akan memperburuk penderitaan ribuan pengungsi dan pendatang, yang mendarat di Yunani dan melakukan perjalanan melalui Balkan, dan dapat mengakibatkan kerugian lebih besar jika tidak segera dilakukan tindakan," kata Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Kamis (5/11).
Dia mengatakan UNHCR pada musim dingin akan mengantisipasi lebih dari 5.000 kedatangan per hari dari Turki antara November 2015 hingga February 2016.
Lembaga tersebut mencari tambahan dana 96,15 juta dolar AS untuk membantu Kroasia, Yunani, Serbia, Slovenia, dan eks-Republik Makedonia, agar bisa mencukupi angka krisis pengungsi di Eropa yang mencapai 172,7 juta dolar AS.
Dana segar tersebut akan digunakan untuk memperbarui tempat penampungan dan fasilitas penerimaan pada musim dingin dan pasokan tenda keluarga serta beberapa unit rumah yang dilengkapi penghangat ruangan, katanya. Sanitasi dan sistem pasokan air juga akan ditingkatkan.
"Pakaian dingin dan selimut, sebagaimana beberapa kebutuhan utama lainnya untuk melindungi mereka dari beberapa faktor, akan dimasukkan dalam beberapa paket bantuan yang akan didistribusikan kepada setiap orang berkebutuhan khusus," katanya.