Jumat 06 Nov 2015 04:44 WIB

Bom Meledak di Lebanon, 9 Tewas

bom kembali meledak.
bom kembali meledak.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Bom mobil di pinggir jalan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai empat orang di bagian timur laut Lebanon di dekat perbatasan dengan Suriah, kata sumber dari pihak keamanan.

Ledakan mengoyak kawasan bisnis Sabil di sekitar kota Arsal. Petugas pelayanan darurat bekerja menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan bangunan, kata media setempat.

Sejumlah milisi terkait konflik di wilayah perbatasan Suriah telah melakukan serangan di sekitar Arsal pada waktu terdahulu. Sumber dari pihak keamanan mengatakan bahwa bom kemungkinan ditargetkan terhadap kelompok agama independen yang terdiri dari para ulama Suriah. Kepala perkumpulan, Sheikh Othman Mansour, termasuk di antara korban yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, kata sumber tadi.

Kantor Berita Lebanon melaporkan bahwa perkumpulan tersebut terlibat dalam negosiasi pembebasan tentara Lebanon yang masih ditahan oleh milisi Islam setelah tertangkap oleh pejuang yang menyerbu Arsal tahun lalu.

Kelompok militan Alqaidah cabang Suriah, Front Nusra terlibat dalam bentrokan yang menyebabkan penangkapan tentara. Perang sipil biasanya juga pecah di Lebanon, yang berbagi lebih dari 300 kilometerdengan negara tetangga, dan masih berada dalam proses pembangunan kembali setelah 15 tahun perang saudara.

Bentrokan telah terjadi antara orang-orang bersenjata yang loyal terhadap pihak oposisi dalam konflik Suriah, demikian pula dengan serangan-serangan terhadap tentara maupun serangan lintas perbatasan oleh para pemberontak Suriah.

Peristiwa penting terakhir terjadi pada Sabtu ketika tentara Lebanon menembaki kendaraan yang mengangkut kelompok militan Lebanon hingga menewaskan tiga anggota kelompok.

Sebuah serangan lainnya juga dilakukan oleh kelompok muslim Syiah Lebanon Hizbullah pada bulan Oktober, menewaskan lima orang pejuang Negara Islam di tempat lain di bagian utara negara tersebut, kata sumber keamanan.

Tentara terlibat dalam pertempuran maut selama beberapa hari dengan kelompok-kelompok pemberontak, termasuk Negara Islam dan Front Nusra, saat tahun lalu masuk ke Arsal.

Kehadiran kedua kelompok Islam Sunni itu sangat terbatas di wilayah barat Suriah dekat perbatasan Lebanon. Sebelumnya empat orang tewas dan tujuh orang lagi terluka ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan mobilnya pada 16 Maret lalu di kota kecil Nabi Othman di Lembah Bekaa, Lebanon Timur.

Penyelidikan awal menunjukkan peledak yang digunakan dalam serangan bunuh diri tersebut memiliki berat sekitar 20 kilogram. Front Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al Qaida di Lebanon, mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri itu dan membantah pernyataan sebelumnya.

Front Nusra menyatakan telah memperingatkan kelompok yang memiliki hubungan dengan Iran tersebut bahwa Hizbullah akan membayar mahal atas agresinya terhadap pemeluk aliran lain dan berperang mendukung Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Di Lebanon Timur, yang didominasi oleh Hizbullah, serangan bom bunuh diri terjadi sejak gerakan bersenjata itu menyuarakan dukungan buat Pemerintah Suriah dalam perang tiga-tahunnya melawan gerilyawan. Itu adalah serangan bunuh diri keempat di Lembah Bekaa, yang dipandang sebagai jantung wilayah Hizbullah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement