Jumat 06 Nov 2015 08:05 WIB

Tubuh Bayi Ini akan Bantu Ketahui Penyebab Jatuhnya Pesawat Rusia

Rep: c21/ Red: Nidia Zuraya
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).
Foto: EPA
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Tubuh bayi perempuan berumur 10 bulan dari St Petersburg yang telah berlibur di Sharm el-Sheikh dengan orang tuanya saat pesawat yang dia tumpangi jatuh pada Sabtu (31/10) ditemukan 21 mil dari jatuhnya pesawat Airbus A321. Hal itu menunjukkan bahwa pesawat kemungkinan telah meledak lebih awal menurut perkiraan para ahli penerbangan.

Bayi perempuan bernama Darina Gromova yang menjadi korban termuda dan mungkin dapat membantu memecahkan apa yang terjadi dengan pesawat Airbus A321 .

Pemulihan korban dan pencarian fragmen pesawat sebelumnya telah dibatasi untuk area yang lebih kecil, tetapi penemuan tubuh Darina jauh dari lokasi kecelakaan membuat pencarian diperlebar sejauh 25 mil. Hal ini diyakini bahwa lokasi tubuh bayi perempuan yang lebih dekat ke bandara menunjukkan bahwa ledakan di atas merobek pesawat dengan cepat setelah lepas landas.

Seorang pejabat kementerian darurat Rusia di Mesir, Vladimir Svetelsky, seperti dilansir dailymail online, Kamis (5/11), membenarkan penemuan gadis itu. Namun, pihaknya mengaku belum menemukan jasad orang tuanya.

Ayah sang bayi bernama Alexia Gronov (27) adalah seorang ahli IT dan juga merupakan anak dari salah seorang anggota Angkatan Udara (AU) Rusia. Sementara, istrinya, Tatiana (26), beprofesi sebagai penyelenggara pameran.

Nenek sang bayi, Elena Gromova, menceritakan kepada situs berita Rusia bahwa dirinya sempat menawarkan untuk menjaga Darina selama kedua orang tuanya melakukan perjalanan ke Mesir. Akan tetapi, tawaran tersebut ditolak keduanya. "Mereka ingin mengajak Darina dan membiarkan dia bermain di pantai, “ kata Gromova menirukan perkataan anaknya.

"Mereka tidak ingin meninggalkan dia (Darina, Red)," tambah Gromova sambil menangis.

Sedangkan, penemuan jenazah Darina bisa menjadi petunjuk penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Sementara, para pakar penerbangan telah berupaya mengetahui penyebab kecelakaan terburuk dalam sejarah Rusia. Sebanyak 221 telah menjadi korban akibat peristiwa di Semenanjung Sinai, Mesir, itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement