Jumat 06 Nov 2015 11:48 WIB

Taiwan Siap Kembangkan Status Quo Baru dengan Cina

Bendera Taiwan-China
Bendera Taiwan-China

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) untuk Indonesia Liang-Jen Chang menegaskan Taiwan siap mengembangkan status quo baru dalam hubungan dengan Cina.

"Sebanyak 75 persen rakyat Taiwan menginginkan agar status quo tetap dipertahankan, sementara sisanya ingin merdeka atau bergabung dengan Cina," kata Liang-Jen Chang, Jumat (6/11).

Liang menjelaskan rencana pertemuan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dengan Presiden Cina Xi Jinping.

Dalam pertemuan yang akan berlangsung di Singapura, Sabtu (7/11), salah satu topik pembahasan, menurut Chang, adalah bagaimana meningkatkan perdamaian dalam kondisi status quo yang sudah semakin berkembang dalam tujuh tahun terakhir.

"Meski hubungan dengan Cina masih tetap dalam kondisi status quo, tapi dalam kenyataannya kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan dan budaya tetap berjalan dengan baik. Bahkan sekarang sudah ada penerbangan langsung dari daratan Cina ke Taiwan," kata Liang.

Dalam delapan tahun terakhir, hubungan Taiwan dengan Cina semakin intensif dan sudah sering diadakan pertemuan pejabat antarkedua pihak, meski yang tertinggi baru tingkat menteri.

"Pertemuan antara Presiden Xi Jinping dengan Presiden Ma Ying-jeou akan menjadi pertemuan simbolik dan bersejarah karena inilah untuk pertama kali para pemimpin setingkat presiden bertemu," kata Liang.

Siaran pers dari Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan rencana pertemuan antara pemimpin tertinggi Cina dan Taiwan sebenarnya sudah sering dibahas sejak KTT APEC 2013 di Bali.

Presiden Ma menegaskan tujuan pertemuan adalah untuk mengonsolidasikan perdamaian lintas selat dan mempertahankan status quo dengan meninjau masa lalu dan menatap masa depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement