Jumat 06 Nov 2015 14:18 WIB

Pakar Teroris Khawatir Jatuhnya Pesawat Rusia akan Berulang

Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).
Foto: EPA
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Insiden jatuhnya pesawat Rusia di Mesir yang diduga dibom oleh teroris mencuatkan kekhawatiran baru mengenai keselamatan di sejumlah bandara yang letaknya berdekatan dengan Australia.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan ada kemungkinan bom menjadi penyebab jatuhnya pesawat Airbus Metrojet yang meledak di gurun Sinai tidak lama setelah mengudara dari Bandara Sharm el-Sheikh, Sabtu lalu dan menewaskan seluruh penumpang dan awaknya yang berjumlah 224 orang.

Hal senada disampaikan Pemerintah Inggris yang mengungkapkan kekhawatirannya mengenai keselamatan di Bandara Sharm el-Sheikh setidaknya 10 bulan sebelum kecelakaan pesawat tersebut.

Pakar terorisme dari Universitas Macquarie Australia, Professor Clive Williams, menilai sangat mungkin serangan serupa dilakukan di dekat Australia.

"Masalahnya adalah jika seseorang  bisa membawa benda besar ke dalam pesawat, maka saya berpikir mungkin itu bentuknya koper atau sesuatu seperti itu dan pembawanya bisa jadi penumpang atau seseorang yang bekerja di bandara," katanya.

"Saya kita besar kemungkinan sangat sulit untuk melakukan hal seperti itu di Australia, tapi saya kira potensi bagi orang meniru kejadian ini tetap ada. Dan saya kira tempat seperti Indonesia, mungkin saja bisa melakukan hal seperti itu," katanya.

Clarke Jones dari Universitas Nasional Australia (ANU) mengatakan tampaknya semakin meningkat peluang ISIS telah mulai melakukan metode serangan mereka yang baru.

"Saya tidak menyimpulkan kalau ini memang menjadi cara terbaru yang akan dilakukan ISIS dalam serangan-serangan mereka tapi ini juga menunjukan betapa kita perlu memperhatikan keamanan dalam seluruh aspeknya," tambahnya.

Di lain pihak, Pemerintah Australia telah memastikan keamanan para penumpang yang melakukan penerbangan dari Australia .

"Australia memiliki aturan keamanan penerbangan yang sangat ketat," kata Menteri Kehakiman, Michael Keenan.

"Kami memiliki semua aturan dan prosedur yang berlaku untuk perubahan yang sudah kita lakukan pasca serangan 9/11 dan kita secara konstan mengevaluasinya untuk memastikan jika Anda bepergian dengan pesawat dari dalam wilayah Australia  maka perjalanan Anda akan aman," jelasnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-11-06/pakar-teroris-khawatirkan-insiden-jatuhnya-pesawat-rusia-akan-berulang/1511980
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement