Sabtu 07 Nov 2015 10:23 WIB

Pemerintahan Obama Hampir Menyerah Damaikan Israel-Palestina

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
Presiden AS Barack Obama di antara PM Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada tahun 2009 lalu
Foto: timesofisrael
Presiden AS Barack Obama di antara PM Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada tahun 2009 lalu

REPUBLIKA.CO.ID,BETLEHEM -- Gedung Putih akhirnya mengakui cita-cita besar Presiden Barack Obama mendamaikan Israel-Palestina sulit untuk direalisasikan di sisa masa pemerintahannya pada 2016 mendatang.

Pernyataan ini terlontar dari Juru Bicara Gedung Putih sekaligus penasihat senior Obama di  Timur Tengah Rob Malley.

“Kegagalan terus hadir dalam kesepakatan Israel-Palestina, tapi kami akan terus berusaha mendapatkan solusi untuk kedua negara hingga akhir masa jabatan Obama,” urai Malley dilansir dari Maannews, Jumat (6/11).

Salah satu indikatornya, Obama akan bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu, Senin (9/11), di Amerika Serikat.

Pertemuan ini dinilai penting karena pada awal pekan ini Obama mendapat tuduhan keras dari kritikus Israel sebagai seorang Anti-Semit. Kritik itu muncul karena mereka menilai kelemahan AS dalam pembelaan terhadap aksi Israel menghalau perlawanan pejuang Palestina.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengatakan dalam pertemuan pers pada Kamis (5/11) setelah percakapan dengan Netanyahu bahwa kesepakatan dengan Palestina setelah kembali dari kunjungannya dari AS.

Kirby memastikan kritik keras Israel tersebut justru tidak membantu dalam memperbaiki hubungan dua negara.

"Ini tentu tidak membantu ketika Anda ingin menggoreng ikan yang lebih besar," kata Kirby.

Seperti diketahui, meskipun Israel mengkritik pedas Obama, negara Paman Sam ini rutin memberikan bantuan 5 miliar dolar AS untuk bantuan pertahanan Israel.

Israel di bawah Netanyahu terus menolak kesepakatan bersama solusi dua negara yang juga digawangi AS. Pemerintahan Obama mengklaim, telah berbuat banyak untuk mengekang kekerasan Israel terhadap Palestina hingga menghentikan perluasan pemukiman yang sedang berlangsung agar mendapatkan hati di mata dunia internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement