REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Suara bising terdengar dalam rekaman suara kokpit pesawat Rusia yang jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10). Penyidik kecelakaan mengatakan, rekaman suara telah diuraikan dan bunyi bising terdengar di detik terakhir.
"Analisis spektral akan dilakukan oleh laboratorium khusus untuk mengidentifikasi sifat suara ini," ungkap Kepala Komite Penyelidikan Kecelakaan, Ayman al-Mokadem, di Kairo, Sabtu (7/11).
Pejabat di Rusia, Mesir, Inggris, dan Amerika Serikat, tengah mempertimbangkan sejumlah teori penyebab jatuhnya pesawat yang menewaskan 224 awak dan penumpang itu. Dugaan terkini, insiden Metrojet 9268 itu disebabkan oleh bom di dalam pesawat, meski Pemerintah Rusia dan Mesir akan menunggu hasil resmi dari investigasi yang sedang berlangsung.
Al-Mokadem menginformasikan, terdapat 58 ahli yang bekerja dalam penyelidikan itu. Sebanyak 29 ahli berasal dari Mesir, sementara lainnya berasal dari Rusia, Perancis, Jerman, dan Irlandia.
Cuaca buruk disebutkan telah menghambat evakuasi ke lokasi kecelakaan sejak Rabu (4/11). Namun, puing-puing yang tersebar di wilayah seluas 13 kilometer itu akan secepatnya dibawa ke Kairo untuk diperiksa secara rinci.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mesir Samek Shoukri mengatakan bahwa negaranya tak tahu-menahu tentang laporan intelijen asing tentang dugaan bom sebagai penyebab kecelakaan. Shoukri berharap, informasi teknis terlebih dahulu disampaikan kepada Mesir sebelum disiarkan melalui media dengan cara umum.
"Hal ini menimbulkan tanda tanya, padahal kami adalah pihak yang paling terkait," katanya, dikutip dari Aljazirah.