Ahad 08 Nov 2015 08:50 WIB

Jatuhnya Pesawat Diduga karena Kelompok Militan, Ini Jawaban Mesir

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bilal Ramadhan
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).
Foto: EPA
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir diminta agar bekerja lebih keras dalam memerangi ancaman terorisme. Pasalnya, Mesir mendapatkan kritikan dari mitra asing kerena kurang bekerja ekstra dalam memerangi teror.

Dilansir Arabnews, Ahad (8/11), sumber intelijen Barat menemukan tanda-tanda kelompok militan terlibat dalam jatuhnya pesawat Airbus A321 asal Rusia. Menurut data intelijen Barat, pesawat tersebut jatuh di Sinai karena dibom oleh kelompok militan.

Menteri luar negeri Mesir, Sameh Shoukry tidak ingin berspekulasi terkait penyebab jatuhnya pesawat tersebut sebelum pihak berwenang mengeluarkan pernyataan resmi. Shoukry juga membantah bahwa Mesir mengesampingkan ancaman terorisme.

“Penyebaran terorisme, yang kita miliki untuk waktu lama menyerukan mitra kami untuk mengatasi lebih serius,” ujar Shoukry dalam acara konferensi persnya.

Penyelidikan terhadap kotak hitam pesawat tersebut diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Diyakini kecelakaan disebabkan oleh suatu ledakan. Namun, belum diketahui apakah ledakan tersebut berasal dari bol atau benda lainnya.

Sumber intelijen Barat menduga ledakan yang terjadi di pesawat tersebut merupakan bom. Bom tersebut kemungkinan tersembunyi di bagasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement