Ahad 08 Nov 2015 10:34 WIB

Rusia Kirim 44 Pesawat ke Mesir

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera nasional Rusia (kiri) dan bendera Kota St Petersburg berkibar setengah tiang di belakang patung tsar Rusia Nicholas I di St Petersburg sebagai tanda berkabung atas jatuhnya pesawat Rusia Metrojet di Sinai, Ahad, 1 November 2015.
Foto: AP Photo/Dmitry Lovetsky
Bendera nasional Rusia (kiri) dan bendera Kota St Petersburg berkibar setengah tiang di belakang patung tsar Rusia Nicholas I di St Petersburg sebagai tanda berkabung atas jatuhnya pesawat Rusia Metrojet di Sinai, Ahad, 1 November 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengirimkan 44 pesawat, Sabtu (7/11) untuk memulangkan warga negaranya dari dua resor Laut Merah Mesir. Pemulangan ini menyusul pernyataan Badan Transportasi Udara Federal Rusia yang curiga bom menjadi penyebab kecelakaan pesawat pesawat Metrojet di Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10) pekan lalu.

‘’Sebanyak 30 pesawat kosong akan dikirim ke Hurghada, dan 14 pesawat lainnya akan dikirim ke Sharm el-Sheikh,’’ kata lembaga kementerian Rusia Rosaviatsya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Ahad (8/11).

Moskow mengatakan, total sebanyak 78 ribu warga negaranya saat ini berlibur di Mesir. Untuk alasan keamanan, hanya bagasi tangan akan diizinkan dibawa ke pesawat,sementara bagasi kabin akan diangkut oleh kementerian situasi darurat Rusia.

Sebanyak dua pesawat Ilyushin-76 harus berangkat ke Mesir untuk mengangkut tas para wisatawan Rusia. Kementerian itu menambahkan, kembalinya para wisatawan akan dilakukan sesuai dengan rencana mereka di Mesir dan dengan tanggal kepulangan di tiket pesawat.

Badan transportasi udara Rusia mengatakan, sembilan pesawat meninggalkan Hurghada dan empat meninggalkan Sharm el-Sheikh menuju Rusia, Sabtu (7/11). Semua penerbangan komersial atau carter biasa.

Sebelumnya, Juru bicara Industri Pariwisata Rusia Irina Tyurina mengatakan, turis Rusia tidak perlu kembali ke rumah jika mereka tidak ingin. Mesir masih menjadi destinasi terjangkau populer di mata turis Rusia, terutama selama liburan sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement