REPUBLIKA.CO.ID, YANGOON -- Kerumunan muda mudi dalam balutan jaket kulit hitam dengan rambut warna warni berjingkrak penuh semangat menyaksikan penampilan salah satu band punk Rock di Myanmar, Side Effect.
Melalui speaker yang berdentum dengan kerasnya,sang vokalis Darko C, berteriak lantang menyerukan kritikannya terhadap serangan yang diuncurkan oleh pemerintah kepada minoritas Muslim di Myanmar.
"Lagu ini untuk Anda Wirathu. Lihatlah apa yang telah Anda perbuat," teriak Darko C mengacu pada salah seorang nasionalis Buddha yang paling menonjol di Myanmar, seperti dilansir Aljazeera, Selasa (3/11).
(Baca: Biksu Ashin Wirathu Sebut Etnis Rohingya Sebagai Anjing Gila)
Side Effect merupakan salah satu band punk rock paling populer di Myanmar yang terkenal sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah. Aksinya tersebut muncul atas ketegangan agama yang kian meningkat menjelang pemilihan umum Myanmar.
Pada akhir Agustus lalu, Presiden Myanmar Thein Sein menyetujui paket undang-undang perlindungan ras yang dinilai sangat kontroversial. Paket undang-undang tersebut dianggap sebagai serangan terhadap minoritas muslim di negara itu.
Undang-undang tersebut memberlakukan peraturan ketat bagi perempuan Buddha agar tidak melakukan pernikahan beda agama. Selain itu, undang-undang juga menentang keras poligami dan melarang memiliki anak lebih dari satu setiap tiga tahunnya.
Undang-undang ini didukung oleh sekelompok biksu garis keras yang dikenal sebagai Ma Ba Tha. Gerakan Ma Ba Tha muncul di tengah bentrokan antara Buddha dan Muslim Rohingya pada 2012 tak lama setelah negara tersebut memulai prosess reformasi demokrasi. Sejak saat itu, gerakan Ma Ba Tha memperluas ekspansi dan muali bermunculan hampir di seluruh negeri.
Selama pergerakannya, Ma Ba Tha mengklaim bahwa umat Islam sedang berusaha untuk mengambil alih negara. Wirathu sebagai salah satu dari Ma Ba Tha bahkan pernah melecehkan Muslim dengan menyamakan Muslim sebagai 'Anjing Gila'yang berkembang biak seperti 'ikan Afrika'.
Akibat tindakannya tersebut, Ma Ba Tha menuai banyak hujatan dari berbagai pihak termasuk band Side Effect. "Ini memalukan bagi negara kita," kata Darko.