Senin 09 Nov 2015 21:44 WIB

Ribuan Warga Inggris Dievakuasi dari Mesir

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Didi Purwadi
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).
Foto: EPA
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dua ribu warga Inggris yang terdampar di Sharm el-Sheikh, terbang kembali ke Inggris hari ini. Lebih dari 5.270 warga Inggris telah kembali setelah keamanan khusus di bandara Sharm diberlakukan menyusul kecelakaan pesawat Rusia akhir pekan lalu.

Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 7.500 orang pada Senin (9/11) malam waktu setempat. Seperti diberitakan London Evening Standard, Senin (9/11), selusin penerbangan berangkat ke Inggris pada siang ini.

Eksodus wisatawan kacau kerena keterlambatan dan kebingungan. Tetapi jika penerbangan ke Inggris seperti yang diharapkan, maka akan menyisakan lebih dari 11 ribu warga Inggris di resor Laut Merah.

Airbus 321 jatuh setelah 23 menit lepas landas dari bandara Sharm pada 31 Oktober lalu. Semua 224 penumpang di dalamnya tewas.

Intelijen Inggris dan sumber lainnya mengatakan bahwa penyebab kecelakaan yang paling mungkin adalah adanya bom yang ditanam di dalam pesawat oleh kelompok yang terkait ISIS.

Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond memperingatkan, keamanan bandara di seluruh dunia harus dirombak jika itu kecelakaan di Sinai disebabkan oleh bom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement