REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Kroasia menggelar pemilihan umum untuk pertama kalinya sejak bergabung dengan Uni Eropa tahun 2013 silam, pada Ahad (8/11) kemarin. Pemilihan umum kali ini berlangsung di bawah perjuangan mengatasi krisis pengungsi, tingginya angka migrasi pemuda, dan kerapuhan ekonomi.
Dilansir dari Anadolu Agency, Senin (9/11), hampir 3,8 juta pemilih Kroasia yang terdaftar mulai antri di TPS sejak pukul 07.00 waktu setempat. Mereka akan memilih 151 nama yang berhak menduduki parlemen Kroasia.
Jajak pendapat prapemilu mengklaim, kekuatan partai sayap kiri Kroasia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Zoran Milanovic hampir setara dengan lawan konservatif dari Uni Demokratik Kroasia. Keduanya memiliki kekuatan dan kesempatan untuk menang yang seimbang.
Pemilu kali ini merupakan pemilu pertama negara itu sejak bergabung dengan Uni Eropa dua tahun lalu. Ada lebih dari 2.300 calon legislatif dari 166 kelompok yang maju dalam pemilu. Sebagian besar calon dari partai politik, tetapi ada pula calon independen dan calon dari kaum minoritas.
Pemilihan ini diawasi oleh lebih dari 13 ribu pengamat. Calon legislatif perempuan maju dalam jumlah besar. Mereka berjumlah lebih dari 950 perempuan dari total 2300 kandidat.