REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menekankan bantuan pertahanan untuk Israel menjelang pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Washington, Senin (9/11).
Netanyahu mengatakan, ia berencana mengajak Obama membahas bantuan pertahanan AS untuk Israel. Setiap tahun, Israel sudah menerima lebih dari tiga miliar dolar AS bentuk bantuan militer AS, di samping belanja lainnya, seperti sistem pertahanan rudal Iron Dome.
Perjanjian bantuan selama 10 tahun akan berakhir pada 2017 dan ada laporan Netanyahu akan mencari peningkatan yang signifikan.
"Saya percaya pertemuan ini penting untuk memperjelas kelanjutan bantuan AS ke Israel pada dekade mendatang. Ini akan menjadi langkah lain untuk mewujudkan pemahaman ke arah ini,’’ ujarnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (9/11).
Dia juga berpendapat pencabutan sanksi nuklir akan memungkinkan Iran untuk lebih militan, termasuk musuh Israel, Hamas dan Hizbullah. Selain pembicaraan pertahanan, Netanyahu mengatakan ia berencana membahas konflik di Suriah dengan Obama.
Selain itu, isu kemajuan hubungan dengan Palestina atau setidaknya upaya menstabilkan situasi juga akan dibahas. Obama sebelumnya mengkritik Netanyahu supaya lebih berkomitmen menerapkan solusi dua negara.
Namun, para pejabat gedung putih mengatakan, presiden kehilangan harapan perjanjian damai antara Israel dan Palestina sebelum dia lengser pada Januari 2017. Netanyahu dijadwalkan kembali ke Israel pada Kamis (12/11).
(Baca juga: Israel Kekurangan Bukti Tuntut Pembakar Rumah Warga Palestina)