REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel masih kekurangan bukti untuk menuntut orang yang bertanggung jawab atas pembakaran rumah warga Palestina.
Juli lalu, diduga sejumlah ekstremis Yahudi melempar bom ke rumah keluarga Dawabsheh di desa Duma, Tepi Barat saat keluarga itu sedang tidur. Balita Ali Dawabsheh tewas terbakar.
Sedangkan ayah dan ibunya meninggal dunia kemudian akibat luka-lukanya. Kakaknya yang berusia empat tahun masih dirawat di rumah sakit Israel.
"Kami tidak memiliki bukti yang secara langsung berhubungan dengan serangan teror itu, tapi kami akan mendapatkannya. Saya harap kami bisa menyelesaikan kasus ini sepenuhnya," ujar Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, Senin (9/11).
Para pemimpin Israel mengutuk keras serangan itu dan berjanji membekuk pelakunya. Namun, kenyataan tidak ada seorang pun yang dijadikan tersangka beberapa bulan usai serangan membuat muak warga Palestina dan memicu kekerasan yang terjadi saat ini.