REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron akan memulai usahanya mereformasi Uni Eropa, Selasa (10/11). Ia mendeklarasikan 'Misi Tidak Mungkin' terkait keluarnya Inggris dari UE.
Cameron akan mengirim surat kepada Presiden Dewan Eropa Donald Tusk yang berisi empat tujuan utama Cameron.
Isi surat tersebut yakni, jaminan keadilan bagi anggota non-zona euro, daya saing yang lebih besar, pembebebasan dari prinsip 'serikat yang semakin dekat' dan menanggulangi kebebasan pelanggaran gerakan.
Surat itu menandai awal dari periode renegosiasi sebelum pertemuan puncak para pemimpin UE Desember nanti. Pertemuan tersebut akan menuntaskan rincian persyaratan baru Inggris. Cameron telah berjanji referendum apakah Inggris harus tetap berada di UE.
"Uni Eropa memiliki rekor pemecahan masalah besar. Berarti dapat memcahkan yang satu ini. Karena itu marilah kita memutuskan untuk melakukannya," katanya yang akan dituangkan di dalam surat tersebut.
Cameron telah menggenjot kasus negaranya yang ingin meninggalkan UE dalam beberapa pekan terakhir. Ia menekankan manfaat berada di sebuah organisasi yang direformasi.
Hal ini menunjukkan kesenjangan antara pendukung Inggris tetap berada di UE dan mereka yang menolak. Namun, walau bagaimanapun jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Inggris lebih menyukai tetap berada di dalam blok tersebut.