Selasa 10 Nov 2015 12:39 WIB

Insiden Pesawat Jatuh, Sharm El-Sheikh Tetap Dipenuhi Wisatawan

Seorang turis Rusia bersiap melakukan scuba diving pertamanya di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Sinai selatan, Mesir, Sabtu, 7 November 2015.
Foto: AP Photo/Thomas Hartwell
Seorang turis Rusia bersiap melakukan scuba diving pertamanya di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Sinai selatan, Mesir, Sabtu, 7 November 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, SHARM EL-SHEIKH -- Kota wisata Sharm el -Sheikh di pantai Laut Merah, Mesir masih dipenuhi wisatawan meski banyak negara Eropa tetap menghentikan penerbangan ke kota tersebut setelah pesawat Rusia jatuh.

Hotel Dreams Beach, salah satu hotel terkenal di kota pelancongan tersebut masih menerima banyak wisatawan asing yang datang untuk menikmati pemandangan pantai dan terumbu karang yang mempesona.

"Saya tak bisa menemukan tempat yang lebih bagus di dunia dibandingkan dengan ini," kata George Upsher dari London, Senin (9/11).

Ia menyatakan menikmati matahari terbit dari samping kolam renang di hotel tersebut. "Saya merasa aman di sini. Keputusan pemerintah saya untuk mengungsikan wisatawan tak mempengaruhi saya," ujarnya.

Upsher mengatakan ia sering berkunjung ke Sharm el-Sheikh selama enam tahun ini, dan menekankan ia akan kembali lagi tahun depan.

Pada Kamis lalu (5/11), Inggris menghentikan semua penerbangan dari dan ke Mesir, setelah kecelakaan pesawat Rusia belum lama ini sehingga menewaskan semua 224 penumpangnya.

Tindakan itu dilakukan setelah beberapa media AS dengan mengutip sumber tanpa nama melaporkan satu bom yang mungkin diletakkan telah menyebabkan bencana tersebut.

Rusia kemudian bergabung dengan Inggris, Prancis, Jerman, Uni Emirat Arab dan Turki mengalihkan pesawat mereka di atas wilayah Sinai atau membekukan penerbangan ke Sharm el-Sheikh.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat memerintahkan semua penerbangan pesawat negaranya dari dan ke Mesir dihentikan. Moskow dan London sudah menarik ribuan wisatawan yang terjebak di Sharm el-Sheikh selama dua hari belakangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement