Selasa 10 Nov 2015 16:00 WIB

Pesan Terakhir Wanita Palestina yang Ditembak Mati Tentara Israel

Seorang polisi perbatasan Israel membidik senjatanya selama bentrokan dengan warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi Bet El, dekat kota Tepi Barat yang diduduki Ramallah.
Foto: REUTERS / Mohamad Torokman
Seorang polisi perbatasan Israel membidik senjatanya selama bentrokan dengan warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi Bet El, dekat kota Tepi Barat yang diduduki Ramallah.

REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Israel kembali menembak mati wanita Palestina berusia 24 tahun di pos pemeriksaan Qalqiliya, Senin (9/11). Wanita tersebut dituduh hendak menyerang petugas Israel dengan pisau.

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, seorang wanita Palestina mendekati kendaraan di pos pemeriksaan militer di utara pemukiman ilegal Alfei Menashe, Qalqiliya.

Aparat Israel telah memintanya berhenti dan tidak terus mendekat ke petugas. Tentara Israel sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tapi, perempuan Palestina dengan gagah berani mengeluarkan pisau dari tasnya.

Aparat langsung menembak mati ditempat. Belakangan, perempuan itu diketahui bernama Rasha Muhammad Oweisi (24 tahun). Di dalam tasnya, Oweisi membawa sebuah pesan.

"Saya melakukan ini dengan kepala jernih. Saya tidak lagi tahan dengan apa yang saya lihat dan saya tidak dapat menderita lagi," tulisnya, seperti dikutip situs Israel Ynet. Catatan juga berisi permohonan maaf kepada keluarganya.

Setidaknya, 77 warga Palestina terbunuh di tangan aparat Israel sejak bulan lalu. Ketegangan di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza pecah setelah aksi penodaan Masjid Al-Aqsa oleh aparat Israel.

sumber : Maannews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement