Selasa 10 Nov 2015 19:07 WIB

Kritik Aksi Pegida, Koran Jerman: Menyedihkan dan Sangat Memalukan

Demonstrasi Pegida di Dresden, Jerman, Senin (5/10)
Foto: web.de
Demonstrasi Pegida di Dresden, Jerman, Senin (5/10)

REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Keputusan kelompok anti-Islam Jerman Pegida menggelar aksi unjuk rasa, Senin (9/11), menuai kritik tajam.

Seperti dilansir Deutsche Welle, aksi tersebut digelar pada hari yang sama pada ketika Nazi melakukan serangan terkoordinasi di seluruh Jerman pada 9 November 1983. Serangan itu menewaskan ribuan Yahudi dan menghancurkan rumah mereka. 

Peristiwa itu dikenal dengan Kristallnacht.

Sekitar 6.000 pendukung Pegida turun ke jalan. Pejabat kota yang mencoba melarang aksi itu dengan mengambil langkah hukum tidak berdaya. Aksi Pegida dilindungi di bawah pasal kebebasan berbicara.

(Baca: Ribuan Warga Munich Tumpah ke Jalan Kepung Aksi Pegida)

Komite Internasional Auschwitz mengkritik keputusan Pegida menggelar demonstrasi.

"9 November adalah hari berkabung di Jerman. Itu pengingat bagi kita," ujar pejabat senior komite korban selamat Holocaust Christoph Heubner.

Sebuah institusi kebudayaan di Dresden mengatakan tidak habis pikir Pegida diizinkan menggemar aksi Senin malam itu.

"Kristallnacht adalah salah satu malam terkelam dalam sejarah Jerman. Kami tidak bisa mengerti keputusan ini. Ini menyedihkan dan sangat memalukan. Ini menunjukkan kita memberi ruang pada kebencian," ujar institusi itu dikutip surat kabar Dresden Sächsische Zeitung.

(Baca: Wali Kota Ini tak Berdaya Atasi Demonstrasi Anti-Islam)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement