Rabu 11 Nov 2015 12:41 WIB

Mercedes Buka Kesempatan Magang untuk Para Pengungsi

Rep: MgROL49/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengungsi Suriah di kamp penampungan
Foto: albawaba
Pengungsi Suriah di kamp penampungan

REPUBLIKA.CO.ID, Mercedes-Benz telah memulai program baru magang untuk para pengungsi di Jerman. Sebuah program yang memberikan para peserta pelatihan serta pelajaran bahasa Jerman selama empat belas minggu.

Tujuannya adalah untuk membantu para pengungsi dan pencari suaka terintegrasi ke dalam angkatan kerja Jerman, walaupun tidak harus berkaitan dengan mobil.

Program ini adalah upaya bersama antara Daimler dan German government's Federal Employment Agency. Progran ini dimulai setiap hari pada pukul 6:00 dengan pembagian tiga setengah jam untuk pelatihan daerah seperti poros produksi dan logistik.

Sedangkan tiga setengah jam lagi untuk kursus bahasa di mana mereka belajar untuk berkomunikasi dalam bahasa Jerman dalam kelompok yang beranggotakan 10 orang, serta memberi pelatihan untuk menulis surat aplikasi pekerjaan dan keterampilan kerja penting lainnya.

Jerman baru-baru ini tengah dibanjiri oleh para pengungsi dan pencari suaka. Banyak dari mereka datang dari zona perang di Suriah. Namun program ini juga menyambut pengungsi dari negara-negara Asia dan Afrika Tengah lainnya, termasuk Afghanistan, Eritrea, Gambia, Nigeria, dan Pakistan. Program ini terbuka untuk peserta berusia antara 20 dan 51 tahun.

"Cara terbaik untuk para pengungsi adalah dengan mengintegrasikan mereka di tempat kerja," kata Michael Brecht, ketua Daimler General Works Council seperti dilansir Autoblog.

Dalam pernyataannya, Brecht menekankan peserta magang tidak bersaing dengan pekerja kantor ataupun tenaga kerja inti kami, sehingga tidak ada yang dirugikan. Enam minggu pertama dari program ini akan dibiayai oleh Badan Kerja Federal, tapi delapan minggu setelah itu, Mercedes Daimler lah yang akan membayar upah minimum standar magang.

Program tersebut telah dimulai di pabrik Unterürkheim di Stuttgart, dan direncanakan akan diikuti oleh program sejenis di beberapa lokasi tambahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement