Kamis 12 Nov 2015 13:47 WIB

Skandal Seksual, Penjaga Perdamaian PBB Hamili Wanita Saat Bertugas

Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.
Foto: EPA/Legnan Koula
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Petugas Misi Perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah (Minusca) kembali diterpa skandal seksual. Laporan terbaru menyebut, petugas PBB melakukan pelecehan terhasap sejumlah wanita, beberapa di antaranya sampai hamil.

"Minusca telah diberitahu hari ini tentang tuduhan pelecehan yang melibatkan lima wanita oleh petugas penjaga perdamaian. Tiga di antaranya di bawah 18 tahun," ujar pejabat PBB yang tak ingin disebutkan namanya.

Tim PBB telah dikirim ke Bambari, utara ibu kota Bangui, untuk mengumpulkan informasi mengenai tudingan pelecehan tersebut. Diduga pelecehan dilakukan oleh pasukan PBB dari Republik Demokratik Kongo. Pejabat itu menambakan, dua dari lima wanita kini dinyatakan hamil. 

Sebanyak 12 ribu personel Minusca menghadapi berbagai tudingan miring, termasuk skandal seksual.  Tiga bulan lalu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengambil langkah tegas dengan memecat kepala misi di sana mengenai beragam tuduhan itu.  Namun sayang, tak lama setelah itu, berbagai laporan tidak sedap terus mengalir ke meja Ban.

Kepala Minusca saat ini Parfait Onanga Anyanga mengecam tindakan tersebut yang dianggap tidak bisa diterima. Ia pun berjanji akan mengambil langkah yang diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement