REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL-- Kelompok militan ISIS mengeksekusi seorang profesor Fisika Irak karena menolak bekerja sama dengan gerakan tersebut. ISIS meminta profesor Universitas Mosul itu untuk merancang senjata biologis.
Militan menembak mati ketua Departemen Fisika, Abdullah Sultan al-Abidi di alun-alun tengah kota, di utara provinsi Nineveh. Seperti diberitakan Al Bawaba, Kamis (12/11) ,ISIS ingin menggunakan senjata melawan pasukan pemerintah Irak.
Mosul, kota terbesar kedua di negara Arab jatuh ke tangan ISIS pada awal Juni tahun lalu. Sejak itu, para militan terus melakukan kekejaman yang mengerikan terhadap penduduknya.
Bagian utara dan barat Irak terus dilanda kekerasan sejak ISIS mulai masuk pada Juni 2014. Pasukan Irak berusaha untuk mengambil kembali wilayah militan.