Kamis 12 Nov 2015 17:30 WIB

Najib Razak akan Bersaksi di Komisi Antikorupsi Malaysia

  Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. (AP/Mark Baker)
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. (AP/Mark Baker)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysi Najib Razak mengatakan ia akan berbicara dengan badan antikorupsi Malaysia. Saat ini penyelidik sedang mencari tahu bagaimana uang ratusan juta dolar untuk sumbangan politik bisa masuk ke rekeningnya pada 2013.

"Ini keinginan saya untuk bekerja sama penuh dengan dalam investigasi kasus ini karena kasus ini berujung pada berbagai tuduhan," ujar Najib dalam pernyataan, dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/11).

Najib mengatakan dia akan bersaksi sehingga penyelidikan bisa segera selesai. Namun, dia tidak memberi tanggal pasti kapan itu akan dilakukan.

Anggota oposisi di parlemen dan kalangan dari partai Najib sendiri mempertanyakan bagaimana 2,6 miliar ringgit atau 596 juta dolar AS bisa berakhir di rekening pribadinya sebelum pemilu 2013.

Najib mengakui uang itu ada di rekeningnya dan mengatakan itu adalah donasi dari Timur Tengah. Kesimpulan awal penyelidikan komisi antikorupsi juga mengarah pada hal tersebut.

Rekening Najib kini telah ditutup.

Wall Street Journal melaporkan pada 3 Juli, sekitar 700 juta dolar AS dipindahkan melalui badan pemerintah dan perusahaan negara. Najib membantah menggunakan uang itu untuk kepentingan pribadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement