REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO --Sebanyak sembilan orang tewas dan dua orang cedera dalam satu keluarga akibat serangan yang dilancarkan kelompok pria bersenjata di rumah korban di Al Arish, Semenanjung Sinai, Mesir.
Korban tewas termasuk dua anak balita, kata kantor berita Mesir, MENA, Jumat (13/11).
Saksi mata mengungkapkan, kelompok pria bersenjata itu menyerbu rumah korban pada Kamis (12/11) dan membabi-buta melepaskan tembakan senjata api terhadap penghuninya.
Penyerbu juga membakar mobil korban yang di parkir di depan rumah sebelum melarikan diri dengan mengendarai sebuah mobil berwarna putih.
Keluarga yang menjadi korban tersebut baru saja pindah ke Al Arish dari kawasan bergolak Rafah untuk menghindari memburuknya kondisi keamanan.
"Mereka menyewa rumah itu sejak enam bulan lalu untuk menyelamatkan diri dari Rafah yang keamanannya tidak kondusif," katanya.
Menurut saksi mata, keluarga korban sengaja menyewa rumah yang letaknya cukup dekat pos kepolisian dengan harapan terjaminnya keamanan mereka.
Motif pembunuhan itu sedang dalam penyelidikan oleh pihak keamanan.
Media massa setempat melaporkan, penyerbuan oleh gerilyawan bersenjata dengan sasaran warga sipil semacam itu jarang terjadi. Biasanya yang sering terjadi di Semenanjung Sinai yang bergolak adalah penembakan gerilyawan terhadap aparat keamanan dari kepolisian dan militer.
Kawasan yang berbatasan dengan Gaza, Palestina, itu sejauh ini menjadi zona operasi militer untuk membendung gerilyawan garis keras. Semenanjung Sinai belakangan ini menjadi hangat diperbincangkan dunia internasional menyusul jatuhnya pesawat Rusia dua pekan lalu.