REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden AS Barack Obama mengecam aksi teror di Paris yang menewaskan lebih dari 153 orang. "Serangan ini tidak hanya menyerang Paris tapi seluruh kemanusiaan," kata dia pada reporter di Gedung Putih.
Ia mengatakan akan bekerja sama dengan rakyat Prancis dan bangsa seluruh dunia untuk membawa teroris pada keadilan. Ia juga berjanji untuk memberangus jaringan teroris di seluruh dunia.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengaku sangat terkejut dengan serangan di Paris. "Pikiran saya berjam-jam ini bersama dengan para korban, keluarga dan semua rakyat Paris," kata dia, seperti dikutip Wall Street Journal.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bela sungkawa melakui juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip kantor berita Interfax. "Rusia mengecam keras pembunuhan tidak berperikemanusiaan ini dan kami siap menyediakan bantuan apa pun untuk investigasi aksi teroris ini," kata Peskov.
Menteri Dalam Negeri Italia, Angelino Alfano mengatakan Roma mengadakan pertemuan darurat untuk meningkatkan keamanan. Personel keamanan dan pertahanan diturunkan mengingat tingkat resiko cukup tinggi. Mereka ditempatkan di beberapa institusi di Roma dan Milan yang berhubungan dengan Prancis.
Serangkaian aksi teror terjadi di beberapa tempat penting di Paris. Seperti gedung konser Bataclan. Di sana tiga ekstrimis menembak membabi buta pada penonton di tengah-tengah konser. Seperti dikutip Telegraph, seorang saksi mengatakan salah satu pelaku berteriank "Ini untuk Suriah". Ada sekitar 100 orang tewas di sana.
Insiden lain terjadi di sebuah stadium olahraga. Dua bom meledak ketika pertandingan persahabatan berlangsung antara Prancis dan Jerman. Penembakan juga terjadi di sebuah restoran Le Petit Cambodge, Rue Bichat, dan area kota Bastille di sebuah restoran Korea yang letaknya tak jauh dari gedung Charlie Hebdo.