Sabtu 14 Nov 2015 10:03 WIB
Serangan Teror Paris

Stasiun Paris Ternyata Telah Terlebih Dulu Diteror

Petugas berjaga di luar stadion Paris yang dihantam bom, Jumat (13/11) malam.
Foto: Reuters
Petugas berjaga di luar stadion Paris yang dihantam bom, Jumat (13/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Salah satu stasiun kereta api utama di Paris, Gare de Lyon, ternyata sudah dievakuasi sejak Jumat (13/11) sore setelah mendapatkan peringatan tanda akan adanya ledakan bom.

Pihak kepolisian menginformasikan bahwa ratusan penumpang terpaksa harus meninggalkan stasiun setelah ancaman bom tersebut diumumkan di jejaring sosial.

Namun beberapa saat kemudian pihak perusahaan kereta negara SNCF menyatakan keadaan sudah kembali normal dan penumpang dapat kembali beraktifitas seperti biasanya dan sudah diperbolehkan masuk stasiun. "Keadaan sudah kembali normal, penumpang bisa kembali masuk ke stasiun," katanya, menurut Business Standard, Sabtu (14/11).

Sejak terjadinya tragedi penembakan brutal Charlie Hebdo beberapa waktu lalu, Paris memang sedang dalam kondisi siaga satu. Pemerintah bahkan sudah mengerahkan sekitar 10 ribu personel pasukan keamanan untuk menyebar di seluruh negeri untuk mengamankan wilayah-wilayah sensitif.

Serangan tembakan dan ledakan bom menghantam Kota Paris pada Jumat malam. Serangan menewaskan sedikitnya 153 orang.  Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan negara dalam keadaan darurat, dan perbatasan negara sudah ditutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement