Sabtu 14 Nov 2015 11:47 WIB
Serangan Teror Paris

PM Kanada: Serangan di Paris Resahkan Dunia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Warga berpelukan setelah lepas dari aksi teror di Bataclan Concert Hall, Paris, Prancis, Sabtu (14/11).
Foto: Reuters
Warga berpelukan setelah lepas dari aksi teror di Bataclan Concert Hall, Paris, Prancis, Sabtu (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah berbicara dengan anggota tim keamanan nasional untuk menjamin keamanan Kanada menyusul serangkaian serangan di Paris, Prancis. Serangan tersebut mengganggu ketenteraman dunia.

"Serangan teroris ini sangat mengkhawatirkan dan jelas meresahkan orang-orang di seluruh dunia," ujarnya seperti dikutip dari Cbc.ca, Sabtu (14/11).

Sebelum berangkat ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Antalya, Turki, pemerintah telah memastikan bahwa tim keamanan nasional Kanada ikut berjaga-jaga.

Kanada menganggap Prancis sebagai saudara. Kanada pun telah menawarkan bantuan yang memungkinkan kepada pemerintah Prancis atas serangan yang terjadi Jumat (13/11) malam.

Kanada, kata Trudeau, akan terus terlibat dengan para sekutu di dunia untuk memastikan keselamatan masyarakat. Dia menyebut Presiden Prancis, François Hollande telah mengumumkan keadaan darurat dan menutup perbatasan sebagai upayanya menangkap para pelaku penyerangan.

Sebelumnya Trudeau mengatakan akan menarik jet tempur Kanada dalam misi pemboman AS terhadap ISIS di Irak. Namun saat ditanya apakan ia akan mempertimbangkan kembali keputusannya setelah adanya kejadian ini, Tredeau pun menjawab secara diplomatis. Menurutnya, masih terlalu awal untuk mengambil keputusan itu. "Kita sekarang bicara tentang Prancis, terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan itu," kata dia.

Enam serangan teror beruntun di Paris tewaskan sedikitnya 153 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement