Sabtu 14 Nov 2015 20:01 WIB
Serangan Teror Paris

ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Paris

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Militan ISIS semakin meluaskan kekuasannya di Suriah.
Foto: Ssn.tv
Militan ISIS semakin meluaskan kekuasannya di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lewat siaran resminya, kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan teror yang terjadi di Ibu Kota Prancis, Paris, Jumat (13/11) waktu setempat. Bahkan, ISIS masih menyampaikan ancamannya terhadap warga Prancis.

Siaran resmi ISIS itu disampaikan lewat rekaman video yang diunggah di Al-Hayat Media Center. Kanal ini memang dikenal menjadi media propaganda yang digunakan ISIS. Video ini diunggah ISIS pada Sabtu (14/11) waktu setempat, beberapa jam setelah serangan teror yang terjadi di Paris.

Dalam video yang tidak memiliki tanggal itu, salah satu anggota ISIS mengungkapkan, apa yang terjadi di Prancis adalah serangan yang mendapatkan berkah. Tidak hanya itu, dia juga menyatakan, serangan terhadap Prancis tidak akan berhenti.

Hal ini tidak terlepas dari kontribusi Prancis dalam membantu Amerika Serikat untuk memerangi ISIS di sejumlah negara Timur Tengah.

"Sepanjang Anda terus membom (para pejuang ISIS), Anda tidak akan hidup dengan tenang. Bahkan, Anda akan takut untuk berbelanja ke pasar," kata salah satu anggota ISIS itu, dikelilingi anggota lainnya.

Tidak hanya itu, dalam melakukan serangan di jantung kota Paris, ISIS mengaku telah mengirimkan delapan orang yang disebar di seluruh wilayah Paris. Dalam menjalankan misi tersebut, mereka dilengkapi dengan sabuk yang berisi bom bunuh diri dan senapan mesin. (Baca: Prancis Perketat Penjagaan dari Serangan Susulan)

Pernyataan dalam video itu juga menyebut, setidaknya ada 120 orang lebih yang meninggal dalam serangan di Paris tersebut. Selain itu, orang yang berada dalam video itu juga mengajak para pendukung ISIS, yang tidak bisa berangkat ke Suriah, untuk melakukan serangan di Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement