Ahad 15 Nov 2015 01:10 WIB
Serangan Teror Paris

Belgia Tingkatkan Pengamanan di Perbatasan dengan Prancis

Polisi Perancis melakukan pemeriksaan di perbatasan Perancis-Jerman di Strasbourg, Prancis, Sabtu (14/11). REUTERS / Vincent Kessler
Foto: REUTERS / Vincent Kessler
Polisi Perancis melakukan pemeriksaan di perbatasan Perancis-Jerman di Strasbourg, Prancis, Sabtu (14/11). REUTERS / Vincent Kessler

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pihak berwenang Belgia, Sabtu, mengatakan telah meningkatkan pemeriksaan di perbatasan mereka, terutama dengan Prancis, menyusul serangan di Paris yang telah menewaskan sedikitnya 120 orang.

Pihak berwenang juga mendesak peningkatan kewaspadaan untuk acara besar di Belgia selama akhir pekan tapi mengatakan tidak perlu untuk meningkatkan status siaga.

"Pemeriksaan perbatasan yang diperkuat telah dibentuk di perbatasan dalam kerangka tersebut terutama dengan kerja sama erat dengan otoritas Prancis," menurut Pusat Evaluasi Ancaman Nasional Belgia, OCAM.

OCAM mengatakan tidak perlu untuk menaikkan status peringatan teror negara dan bahwa peristiwa di Paris tampaknya tidak memiliki "efek langsung" di Belgia.

"OCAM tetap menegaskan perlunya peningkatan kewaspadaan untuk acara besar," katanya, menambahkan pihak berwenang Belgia mengikuti perkembangan situasi dengan seksama.

"Sebagai tindakan pencegahan, diharapkan ada kesadaran tinggi dari layanan polisi untuk semua peristiwa besar yang direncanakan pada akhir pekan di Belgia serta untuk pertandingan sepak bola pada Selasa," tambahnya.

"Orang-orang yang menghadiri peristiwa besar diminta untuk tidak membawa koper atau tas untuk mempermudah proses peningkatan pemeriksaan yang akan dilakukan."

Perdana Menteri Belgia Charles Michel menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Prancis. Ia mengunggah di media sosialnya, "Belgia bersama Prancis"

Diwawancarai langsung oleh radio publik berbahasa Prancis RTBF, Michel mengatakan sebelumnya bahwa ia "muak dengan tragedi ini".

Sebuah pusat krisis dalam Kementerian Dalam Negeri Belgia diaktifkan Jumat malam dan dewan keamanan Belgia akan bertemu Sabtu, kata Michel."Kami harus memperkuat upaya kami" melawan terorisme, katanya.

Rakyat Belgia juga telah mengalami serangan ekstrimis, termasuk pembunuhan empat orang di museum yahudi di pusat Brussels pada tahun 2014 oleh seorang pria bersenjata.

Pada Januari, pasukan keamanan menewaskan dua terduga pelaku teror di Verviers, Belgia timur, yang mereka mengklaim sedang merencanakan serangan segera terhadap polisi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement