Ahad 15 Nov 2015 04:45 WIB
Serangan Teror Paris

Aksi Matikan Argo Taksi Hingga Kampanye Buka Pintu di Paris

Rep: Bambang Noroyono / Red: Angga Indrawan
Seorang pria termenung seusai meletakkan karangan di luar restoran Le Carillon, Paris, Sabtu (14/11). REUTERS / Christian Hartman
Foto: REUTERS / Christian Hartman
Seorang pria termenung seusai meletakkan karangan di luar restoran Le Carillon, Paris, Sabtu (14/11). REUTERS / Christian Hartman

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Serangan dan aksi bom bunuh diri di Paris, Prancis menanamkan luka dan duka bagi siapa pun yang mengaku dirinya manusia. Dalam cemas dan kepanikan, semua warga saling membantu, saling meyakinkan bahwa mereka akan tetap aman jika bersama. 

Sikap meyakinkan itu pun dilakukan banyak sopir taksi di Kota Mode itu. Pascaledakan dan serangan, para supir taksi di Kota Paris mematikan argo meter mereka. Para sopir memilih menjemput para warga yang terjebak di seputaran restoran dan jalan-jalan serta pusat keramaian untuk diantar pulang dengan gratis. 

Cara itu, dikatakan sebagai bentuk partisipasi para sopir membantu keruwetan Kota Paris pascainsiden.Wartawan Radio France 24, Sophie Pilgrim menceritakan, bahkan sopir taksi akan bersedia menjemput siapa pun yang terjebak di dapur dan tak berani pulang lantaran ketakutan. 

"Para (sopir) taksi mengambil orang-orang dengan gratis. Mereka yang terjebak di bar dan restoran, bahkan ada yang terkunci di dalam dapur," kata dia seperti dilansir the Independent, Ahad (15/11).

Aksi para sopir taksi itu dikatakan bentuk responsif masyarakat di Prancis untuk saling membantu. Untuk saling mengatakan, tak ada yang perlu ditakutkan dari rangkaian serangan mematikan yang menurut Presiden Francois Hollande sebagai tindakan mengancam peperangan itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement