Senin 16 Nov 2015 07:56 WIB

Polisi Prancis Rilis Foto Pelaku Serangan Paris

Kepolisian Prancis merilis foto Abdeslam Salah yang diduga salah satu penyerang dalam teror Paris
Foto: BBC
Kepolisian Prancis merilis foto Abdeslam Salah yang diduga salah satu penyerang dalam teror Paris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Prancis merilis foto yang diduga salah satu penyerang dalam serangan Paris, Prancis akhir pekan lalu. Polisi mencari orang bernama Abdeslam Salah. Ia lahir pada 15 September 1989. Diduga ia berkewarganegaraan Belgia.

Dilansir dari BBC disebutkan saudara laki-laki Salah yang bernama Brahim telah tewas dan menjadi salah satu pelaku bom bunuh diri. Sedangkan saudara Salah yang lain yakni Mohamed ditangkap di Mlenbeek ketika baru saja tiba di Paris, Prancis. Ia pun masih dalam tahanan.

Sebelumnya, dua hari pascaserangan di Paris yang menewaskan lebih dari 100 orang, pemerintah Prancis langsung meluncurkan serangan balasan menargetkan basis kuat ISIS di Suriah, kota Raqqa, Senin (16/11). Kementerian pertahanan Prancis mengatakan ini adalah serangan terbesar Prancis di Suriah.

"Operasi melibatkan 10 jet tempur yang diluncurkan bersamaan dari Uni Emirat Arab dan Yordania, 20 bom dijatuhkan," kata pernyataan dari Kementerian. Misi tersebut dilaksanakan pada malam hari.

Presiden Prancis, Francois Hollande bersumpah akan membalas serangan tersebut. Operasi pembalasan Prancis dilakukan atas koordinasi dengan pasukan AS, menargetkan pusat komando dan pusat perekrutan militan, depot amunisi dan kamp pelatihan militan. Pejabat pertahanan mengatakan serangan tersebut masif dan telah menghancurkan dua situs militan di Raqqa.

"Target pertama menghancurkan situs yang digunakan Daesh sebagai pos komando, pusat rekrutmen dan depot senjata juga amunisi. Target kedua adalah pusat pelatihan teroris," kata kementerian dalam pernyataan.

Aktivis di Raqqa mengatakan pengeboman simultan itu menyebabkan kepanikan di kota. Raqqa adalah salah satu ibukota de facto yang diklaim ISIS dan menjadi wilayah kekuasaan sejak 2013. Kota ini dibawah kendali ISIS dan populasinya telah menyusut dari satu juta orang menjadi sekitar 400 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement