REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Usai penyerangan yang dilakukan oleh ISIS di Paris, Muslim khawatir menjadi sasaran balas dendam.
Menurut pemberitaan, jamaah di Masjid Agung Paris di distrik lima dan pusat daerah Muslim siaga terhadap kegiatan Islamofobia yang kembali meningkat.
Dilansir dari Huffingtonpost, Senin (16/11), Muslim harus bersiap kembali menjadi korban dari aksi terorisme. Akhir pekan lalu, sebuah masjid di Paris Timur dicat salib merah oleh orang tak dikenal.
Bahkan, slogan-slogan anti-Muslim bermunculan. Menurut harian Prancis Le Parisien di dinding masjid berbeda tertulis Death to Muslims.
Pada saat yang sama polisi melarang kegiatan pawai dukungan bagi umat Muslim di Prancis dan seluruh dunia. Padahal, kegiatan ini telah direncanakan akan berlangsung sejak 12 November hingga 22 November.
Sebanyak 3.000 orang bersiap untuk pawai, Ahad (15/11), dekat Masjid Agung Paris. Bahkan, 6.000 orang lainnya juga tertarik untuk bergabung.
Sebuah akun Facebook memberikan dukungan untuk kembali melakukan aksi damai pekan depan. Mereka memberi nama Doa untuk Paris. Pawai akan berlangsung di Arc de Triomphe yang akan dihadiri 13 ribu orang.
Mereka juga telah menyatakan dukungan pada umat Muslim di media sosial dan berencana mengagendakan pertemuan antaragama.