Senin 16 Nov 2015 15:00 WIB

Seperti Paris, Cina Ingin Kekerasan Xinjiang Diperhatikan Dunia

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Uighur di Cina
Foto: EPA/How Hwee Young
Muslim Uighur di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina ingin kekerasan di Cina Xinjiang menjadi bagian penting perang dunia melawan terorisme usai serangan yang terjadi di Paris Jumat lalu.

Ratusan orang tewas dalam kerusuhan di Xinjiang, rumah bagi Muslim Uighur selama tiga tahun terakhir. Cina menyalahkan kekerasan militan Islam yang dipimpin Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM).

Kelompok tersebut mengaku memiliki hubungan dengan Alqaidah. Baru-baru ini Cina melaporkan beberapa orang Uighur telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS dan kelompok-kelompok lainnya.

Berbicara di Turki pada Ahad (15/11) di sela-sela KTT G20, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi meminta masyarakat internasional membentuk gerakan bersatu memerangi terorisme setelah serangan di Paris.

"Peran utama PBB harus dibawa dalam peran penuh memerangi terorisme, dan sebuah gerakan bersatu dalam hal ini harus dibentuk," ujarnya.

Ia mengatakan, Cina juga merupakan korban terorisme. Ia meminta ETIM harus menjadi bagian penting dari perjuangan melawan terorisme internasional tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement