Selasa 17 Nov 2015 01:22 WIB

Usai Teror Paris, Texas Ikut Tolak Pengungsi Suriah

Rep: c25/ Red: Esthi Maharani
Sketsa lambang damai dan Menara Eiffel diletakkan dekat lilin yang menyala di Budapest, Hongaria. Warga seluruh dunia menyatakan simpatinya atas teror Paris dalam beragam bentuk.
Foto: EPA
Sketsa lambang damai dan Menara Eiffel diletakkan dekat lilin yang menyala di Budapest, Hongaria. Warga seluruh dunia menyatakan simpatinya atas teror Paris dalam beragam bentuk.

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Negara bagian Texas, Amerika Serikat mengikuti sikap dua negara bagian lain, Alabama dan Michigan, yang menolak kedatangan para pengungsi. Langkah itu diambil usai serangan yang terjadi di Paris, Prancis, Jumat (13/11) lalu.

Dilansir dari Fox4news, Senin (16/11), Gubernur Texas, Greg Abbott, mengatakan negara bagian yang ia pimpin tidak akan menerima pengungsi dari negara yang sedang dilanda perang.

"Mengingat serangan tragis di Paris dan ancaman yang telah kita lihat, Texas tidak dapat berpartisipasi dalam program apapun yang akan membuat pengungsi Suriah kembali bermukim di Texas," kata Abbott, Senin (16/11).

Abbott mengungkapkan pemerintah Amerika Serikat tidak memiliki akses untuk mendapatkan informasi tentang latar belakang sebagai pemeriksaan keamanan kepada pengungsi Suriah.

Ia merasa tidak ada yang dapat menjamin pengungsi Suriah tidak menjadi bagian dari kegiatan teroris, termasuk pihak federal.

Dengan asumsi itu, Abbott menuduh dengan membuka pintu kepada pengungsi Suriah, hanya akan menghadapkan warga Amerika Serikat kepada bahaya yang tidak dapat diterima.

Sebelum Texas, Gubernur Alabama dan Michigan mengumumkan keputusan untuk tidak menerima pengungsi yang berasal dari Suriah hanya karena ditemukan sebuah paspor di lokasi serangan teror di Paris.

Padahal, Presiden Barack Obama sendiri mengungkapkan Amerika Serikat perlu meningkatkan dan melakukan peran untuk membantu pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement