REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama membela strategi pemerintahannya terhadap ISIS. Obama menolak semua permintaan untuk mengirim pasukan darat ke Suriah.
Rencana ini telah dikritik Partai Republik dan beberapa Demokrat. "Kami akan melanjutkan strategi yang memiliki kesempatan terbaik untuk bekerja," katanya dilansir dari BBC News, Selasa (17/11).
Namun, Obama menegaskan AS akan mengintensifkan upaya melawan militan. Meski banyak yang mengatakan AS tidak berbuat cukup untuk menghentikan ISIS.
(Baca: Masjid Dibakar, Muslim Ontario akan Shalat di Gereja)
"Kita dapat merebut kembali wilayah selama kita menjaga pasukan kami di sana, kita bisa menahannya," lanjut Obama.
Menteri Pertahanan AS, Ash Carter mengatakan AS memiliki metode-metode untuk mengalahkan ISIS. Salah satunya dengan menyerang infrastruktur minyak, mengidentifikasi dan membantu pasukan darat.
"Kami sedang mencari peluang untuk mendapatkan mereka dan kami akan terus melakukan itu sampai mereka dikalahkan," katanya.