REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Masjid Petersbourgh di Ontario, Kanada dibakar orang yang tidak bertanggung jawab, Senin (16/11).
Meski kebakaran terjadi satu hari setelah serangan teror di Prancis, belum diketahui apakah serangan itu berhubungan.
Presiden Asosiasi Agama Islam Kawartha, Kenzu Abdella mengatakan masjid dibakar pada Sabtu malam sekitar setengah jam setelah anggota asosiasi berada di gedung merayakan kelahiran seorang bayi. Tidak ada korban yang terluka dalam kejadian tersebut, namun bangunan yang terbakar tidak dapat digunakan lagi.
Pemimpin Kristen dan Yahudi serta kelompok masyarakat segera menawarkan untuk membuka fasilitas mereka kepada anggota asosiasi Kawartha untuk shalat. Abdella mengatakan, jamaah kemungkinan akan shalat di gereja pada Jumat nanti.
Beberapa jamaah shalat di atas rumput di luar masjid untuk shalat pada Senin (16/11) siang waktu setempat.
"Saya tahu komunitas ini orang-orang yang mencintai dan peduli," uajr Imam masjid, Shazim Khan.
Ia juga menyatakan kekecewaannya pada apa yang telah terjadi di masjid. Ia mengaku bila kejadian tersebut sebagai tindakan acak.
"Hal ini sama pentingnya bagi Kanada untuk memahami umat Islam di seluruh dunia yang juga sedang dianiaya secara teratur oleh ekstremis. Kami berada di sini bersama-sama," ujar Perdana Menteri baru Kanada Justin Trudeau.