Selasa 17 Nov 2015 14:47 WIB

Putin Butuh Dukungan Turki dan Iran untuk Habisi ISIS di Suriah

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Foto: Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, ANTALYA -- Presiden Rusia Vladimir Putin membuat heboh dengan menyatakan, sekitar 40 negara, dan termasuk G20 ikut mendanai ISIS. Dana itu digunakan para militan untuk membuat kekacauan di Suriah.

Putin menegaskan, kesiapan Rusia untuk mendukung oposisi bersenjata di Suriah dalam upaya untuk melawan militan ISIS.

"Beberapa kelompok oposisi bersenjata menganggap mungkin untuk memulai operasi aktif terhadap ISIS dengan dukungan Rusia. Dan kami siap untuk memberikan dukungan seperti dari udara. Jika itu terjadi, itu bisa menjadi dasar yang baik untuk pekerjaan berikutnya pada penyelesaian politik," katanya dilansir dari Reuters, Selasa (17/11).

Putin menyatakan, Rusia butuh dukungan beberapa negara untuk melawan ISIS yang terus berkembang di Suriah. "Kami benar-benar membutuhkan dukungan dari AS, negara-negara Eropa, Arab Saudi, Turki, Iran," ujarnya.

Menurut Putin, pihaknya pertama-tama harus memutuskan mana kelompok-kelompok di Suriah yang dapat dianggap organisasi teroris dan yang dapat dikaitkan dengan bagian kelompok bersenjata, tapi masih dalam koridor oposisi sah di Suriah.

"Upaya kami harus berkonsentrasi pada pertempuran dengan organisasi teroris."

Putin juga menyentil negara Barat yang mengkritik tindakan Rusia di Suriah. Tentara Rusia memang membombardir dari udara secara besar-besaran wilayah yang dikuasai ISIS sejak  30 September.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement