Rabu 18 Nov 2015 06:44 WIB

Gelombang Islamophobia di AS Meningkat, Masjid Dirusak

Red: Nur Aini
Muslim Amerika melaksanakan shalat di salah satu masjid di Kota New York.
Foto: Reuters
Muslim Amerika melaksanakan shalat di salah satu masjid di Kota New York.

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Sejumlah masjid di Amerika Serikat dirusak dan sejumlah warga Muslim menjadi target kejahatan setelah puluhan gubernur AS mengumumkan mereka tidak akan menerima pengungsi Suriah. 

Organisasi hak asasi masyarakat, The Council on American Islamic Relations (CAIR) mengatakan mereka mencatat sejumlah aksi vandalisme, ancaman, dan kebencian di Massachusetts, Florida, Texas, Kentucky, Virginia, Nebraska, Tennessee, Ohio, dan New York. 

Gelombang aksi tersebut menyusul deklarasi sedikitnya 27 gubernur negara bagian yang 26 di antaranya berasal dari sayap kanan Partai Republik dan Demokrat, bahwa mereka tidak akan menerima pengungsi Suriah. Keputusan itu diambil setelah serangan mematikan di Paris yang diklaim sebagai tindakan ISIS. 

Dalam sebuah insiden, otoritas di Islamic Centre di Omaha, Nebraska mengatakan gambar Menara Eiffel dicat di di dinding masjid setempat pada Senin (16/11). Jamaah yang tiba di masjid lokal di Pflugerville, Texas juga menemukan kotoran manusia di pintu masjid serta sobekan Al quran di pintu masuk. 

Sementara itu seperti dilansir Aljazeera, Selasa (18/11), Islamic Centre di St Petersburg, Florida menerima ancaman lewat pesan suara hanya beberapa jam setelah terjadinya serangan di Paris. Pesan itu mengancam akan meledakkan dan menembak warga Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement