REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pengusaha asal Australia, Diaa Mohamed mengumumkan rencananya untuk membentuk partai berbasis Islam pertama di negara tersebut menyusul meningkatkan partai yang anti-Islam di Australia.
Pengusaha berusia 34 tahun itu mengatakan Partai Muslim Australia atau teh Australian Muslim Party (AMP) akan menargetkan satu kursi di senat di pemilihan federal tahun depan. Dari situ, dia mengatakan pihaknya akan mencoba mencalonkan diri di pemilihan umum.
Namun, ada sejumlah hambatan yang harus ia lalui sebelum hal itu terlaksana. Partai tersebut belum mengumpulkan 500 tanda tangan untuk mendaftarkan diri dan juga belum memiliki calon yang diusung untuk duduk di senat.
"Saya bahkan belum yakin jika saya akan mencalonkan diri," ujar Mohamed dilansir Al Jazeera, Selasa (17/11). Menurutnya priorityas pertamanya adalah mendapatkan kandidat dan mendapatkan kebijakan komite.
Dia mengatakan keputusannya untuk membentuk AMP adalah kebutuhan Muslim Australia yang semakin kuat dalam politik.
"Partai akan memberikan wadah bagi Muslim untuk menyuarakan pendapat dan pandangan dalam kapasitas partai," ungkapnya.
Sejumlah partai anti-Islam telah mengumumkan rencana mengusung kandidat di pemilihan tahun depan, termasuk politisi kontroversial asal Belanda Geert Wilder yang masuk ke Australia melalui Australian Liberty Alliance.