Rabu 18 Nov 2015 08:50 WIB

Banjir di Arab, Bandara dan Sekolah Ditutup

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Seorang pria melintasi jalan yang digenangi air akibat hujan deras yang melanda kota Jeddah, Arab Saudi, Selasa (17/11).  (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Seorang pria melintasi jalan yang digenangi air akibat hujan deras yang melanda kota Jeddah, Arab Saudi, Selasa (17/11). (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Hujan lebat dan angin kencang mendera Jeddah, Arab Saudi, Selasa (17/11). Jalanan penuh air dan banyak pohon tumbang.

Juru bicara Pertahanan Sipil di Madinah, Kolonel Khaled Mubarak Al-Johani mengatakan bandar udara internasional King Abdul Aziz mengeluarkan pernyataan bahwa delapan penerbangan domestik ditunda karena cuaca buruk.

Satu penerbangan internasional dialihkan ke Madinah. Badan Metereologi dan Lingkungan setempat memprediksi cuaca buruk akan berlanjut hingga akhir pekan.

Menteri Pendidikan Arab Saudi, Azzam Al-Dakhil mengumumkan bahwa sekolah di Jeddah ditutup pada Rabu (18/11). Kepala sekolah Sekolah India Internasional di Jeddah, Syed Masood Ahmad mengatakan bahwa hari ini sekolah diliburkan dan para siswa diberitahu melalui pesan teks.

(Baca juga: Makkah dan Jeddah Diguyur Hujan Deras, Ini Respons Saudi)

Sekolah Internasional Pakistan di distrik Azizah Jeddah juga mengumumkan sekolah ditutup pada Rabu dan Kamis. Jalan-jalan underpass dibanjiri air dan pihak berwenang menutup sementara jalan itu.

Berdasarkan pernyataan dari Pertahanan Sipil, hampir 3.000 panggilan masuk ke tim penyelamat dari orang-orang yang terancam bahaya itu. Ada 11 kasus yang melaporkan pohon tumbang dan robohnya papan reklame di jalan utama. Sebelumnya pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan perkiraan terjadinya cuaca buruk. Langkah tersebut dipuji warga.

"Perkiraan cuaca pada Senin ternyata bisa menjadi berkah besar di Selasa," ujar mahasiswa pascasarjana di Universitas King Abdul Aziz, Muneer Al-Abyad seperti dikutip dari Arab News, Rabu (18/11).

Dia ingat tragedi mengerikan pada 2009 ia dan keluarganya terperangkap banjir di jalan. Mereka tidak punya perkiraan hujan dan ketidaksiapan menyebabkan malapetaka.

Tim tanggap darat telah menyarankankan warga untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari underpass. Ada pengumuman yang diulang-ulang dari masjid saat shalat Dhuhur agar sementara warga melaksanakan shalat di rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement